oleh

Ini Penjelasan Ketua STP Sibolga, Terkait Fenomena Perubahan Warna Air Laut Di Pesisir Pantai

-BERITA-2,024 views

LINTAS SUMUT | SIBOLGA

Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Sibolga, Dr.Lucien Pahala Sitanggang, S.Pi., M.Si sekaligus Kasubbid inovasi dan teknologi Bappeda Kota Sibolga, menyatakan.

Perubahan warna air yang terjadi di pesisir pantai di Sibolga telah diteliti dalam tiga hari terakhir dan menyimpulkan beberapa hal diantaranya, pertama secara ilmiah fenomena ini disebut dengan Red Tide. Dimana terjadi bloming alga yang menyebabkan air terlihat berwarna merah kecoklatan.

Yang kedua, jenis alga yang melimpah di Pesisir Pantai Sibolga adalah kelompok dinoflagelata dengan spesies Gymnodinium sp. yang dapat dilihat melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 40.000 kali.

“Kajian lab ini telah selesai dilaksanakan di Laboratorium STP Sibolga yang juga menyertakan indikator kimia berupa salinitas 24 ppt dan suhu permukaan laut 33 derajat celciu, Ketiga, Gymnodinium sp. merupakan penyebab kematian ikan secara massal karena perairan menyalami unoxy dimana kualitas air menurun secara drastis dan fitoplankton menempel pada overculum (penutup insang). dampak negatif akumulasi dinoflagelata ini menyebabkan Paralytic Sellfish Poisoning (PSP) bisa berkembang cukup banyak,”Kata Lucien Saat dijumpai dikantornya, Rabu 2 Juni 2021.

Baca Juga :  Operasi Ketupat Toba 2024, Polres Simalungun Bantu Pengendara Mogok di Jorlang Hataran

Ada 2 asumsi yang menyebabkan kenapa pelimpahan dinoflagelata ini cukup besar di bibir pantai Sibolga.

Dijelaskannya, pertama secara Hidrologis merupakan reaksi dari proses upwelling dan downwelling akibat reaksi pasang surut.

Yang kedua, faktor tingginya kelimpahan nutrisi sisa metabolisne dan limbah organik menjadi sumber utama nutrisi bagi dinoflagelata.

“Penyebab ini tentunya masih dikaji, saya yakin LHKP Sibolga cukup kompeten melakukan itu, dan litbang Pemko Kota Sibolga akan tetap mendukung ” sebutnya.

Pihaknya berasumsi melalui dukungan LHKP sudah mencoba berangkat ke pulau pulau kecil yang ada di Sibolga-Tapteng sampai ke Pulau Mursala.

“Ternyata bloming alga tidak sampai kesana. Jadi kemungkinan besar penyebab utamanya bukan karena reaksi biologis atau fenomenal sistem perairan tetapi karena pelimpahan nutrisi organik,” ungkapnya.

Baca Juga :  DPD Partai Golkar Sibolga Buka Pendaftaran Bakal Calon Walikota/Wakil Walikota

ketika ditanyakan apa solusi yang dapat ditawarkan, Dr. Lucien Pahala Sitanggang yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor menyatakan metode sweeping dengan penyapuan menggunakan plankton net di permukaan air adalah metode yang paling efisien. Tindakan ini dapat dilakukan pada pukul 10 sampai 14 WIB pada saat matahari terik karena dinoflagelata akan berkumpul di dekat permukaan air untuk melakukan fotosintesis. salah satu sifat yang dimiliki Gymnodinium adalah fototaksis positif. apabila diminta, mahasiswa STP Sibolga akan siap membantu pemerintah Kota Sibolga, tegasnya.(dp)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Komentar