oleh

Akibat Curah Hujan Tinggi, Lahan Persawahan di Desa TN4 Gagal Panen

LINTAS SUMUT | APTENG

Intensitas curah hujan cukup tinggi melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara warga Dusun Satu, Desa Tapian Nauli Empat merugi gagal panen padi akibat hujan disertai banjir.

Atas musibah itu hampir puluhan hektare lahan pertanian di Desa Tapian Nauli Empat, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah berdampak banjir.

 

Pasalnya sungai yang tidak jauh dari lahan persawahan tersebut tidak ada pembatas (Bronjong) sehingga banjir meluap ke lahan pertanian warga.

 

Lestari Hutagalung selaku petani hanya bisa pasrah melihat kondisi lahan persawahan miliknya yang gagal panen akibat banjir.

 

“Beginilah dulu bang harus di ikat-ikat satu tumpukan selama seminggu,” kata Lestari, Kamis (21/9) sore.

 

Tidak Lestari saja warga lainnya juga meradang dengan kondisi yang sama, hampir puluhan hektare lahan tersebut direndam Banjir. 

Baca Juga :  Sinergitas TNI-Polri, Kapolres Simalungun Hadiri Upacara Ziarah Nasional HUT Ke-79 TNI Tahun 2024

 

“Gimana mau panen hujan tambah banjir dikampung kami ini pak, yang ada rugi lah,” keluh Simamora.

 

Terpisah, disampaikan Kepala Desa Tapian Nauli Empat, Simri Hutagalung terkait banjir sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Tapian Nauli, dan pihak Kecamatan lah berkoordinasi ke Pemerintah Kabupaten.

 

“Kita sudah survei kelapangan disana ada tiga titik lahan pertanian yang terkena banjir, jadi sudah ditanggapi BPBD. Jadi semalam itu pihak BPBD mau turun karena kondisi hujan lebat pihaknya belum sampai ke Desa. Yang pasti BPBD akan turun ke Desa kami ini,” kata Simri.

 

Masih kata Simbri, pihaknya juga telah berkoodinasi dengan dinas pertanian lintas kecamatan. “Makanya hari ini mereka sudah hadir melihat langsung ke lahan persawahan warga,” sebutnya.

Baca Juga :  Jatanras Bersama PPA Sat Reskrim Polres Simalungun Tangkap Pedagang Grosir, Tersangka Pencabulan 8 Anak Dibawah Umu

 

Menurut Simbri, kalau tidak cepat di atasi kondisi banjir di Desa Tapian Nauli 4 tersebut bisa-bisa merembet sampai ke perkampungan warga.

 

“Kalau untuk pembangunan Bronjong sudah kami usulkan ke pemerintah Kabupaten, kalau dari dana desa tidak mungkin, karena dana kami tahun ini minim. Dana desa juga sudah ada diperuntukkan untuk BLT, tapi semua itu tergantung masyarakat juga kalau mereka setuju tidak ada masalah dan dirapatkan di musyawarah desa,” timpalnya.(ded)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Komentar