LINTASSUMUT.COM, SIBOLGA | Dugaan kepemilikan kapal bom ikan oleh Samani kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Polemik ini makin panas setelah salah seorang anggota Samani menelepon tokoh masyarakat sekaligus aktivis lingkungan yang juga ketum relawan naposo Prabowo-Gibran, Andri Malau, menyinggung pernyataannya yang sebelumnya muncul di pemberitaan.
“Kenapa abang naikkan pernyataan itu? Mau kali abang buat pernyataan untuk berita. Kami tidak pernah gentar kalau soal pemberitaan mengenai kapal bom ini. Karena abang saja yang menaikkan pernyataan, ya kami hargai,” ujar seorang anggota Samani melalui telepon kepada Andri Malau, Senin (29/09/2025).
Menanggapi hal itu, Andri Malau yang juga mantan anggota DPRD Sibolga itu menegaskan sikapnya yang menolak keras praktik penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.
“Itu harus ditegakkan. Saya tidak peduli soal uang atau stabilitas yang kalian maksud. Yang saya tekankan, kenapa kalian pakai bom ikan untuk menangkap ikan di laut? Kalian tidak punya perasaan. Keinginan saya, kalian harus berhenti. Saya mau melihat terumbu karang jangan dirusak. Bekerjalah dengan baik tanpa merusak,” tegas Andri dengan nada geram. Rabu (1/10)
Ia menambahkan, dirinya tidak akan gentar meski yang menghubungi adalah anggota atau suruhan Samani.
“Saya tegaskan, tutup itu! Tidak laku bagi saya suap-suap,” pungkasnya.
Isu dugaan aktivitas kapal bom di perairan Sibolga-Tapteng belakangan ini memang kerap menjadi sorotan. Publik menilai praktik tersebut tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga menimbulkan kecurigaan adanya setoran kepada oknum aparat sehingga para pelaku terkesan kebal hukum.(dp)
Komentar