Lintassumut.com | Olahraga
Menteri Pemuda dan Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, menyatakan bahwa tim-tim Serie A akan langsung diisolasi selama dua pekan jika ada satu saja pemainnya yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Lantas, jika itu sampai terjadi, bagaimana nasib Serie A?
Spadafora pada Senin (11/5/2020) sudah mengumumkan bahwa semua klub Serie A bisa mulai berlatih pekan depan pada 18 Mei. Namun, Spadafora ingin agar protokol kesehatan yang sudah disusun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) diperketat lagi.
“Komite sains pemerintah meminta beberapa perubahan dalam protokol yang sudah disusun FIGC,” kata Spadafora kepada RAI, dilansir Football-Italia.
“Contohnya, jika ada personel tim yang terinfeksi virus corona, semua anggota tim (pemain maupun pelatih) harus diisolasi tanpa kontak eksternal. Dokter klub nantinya bertanggung jawab atas implementasi protokol tersebut.”
“Komite juga meminta agar seluruh tes dibebankan kepada klub, bukan publik. Jika FIGC menerima permintaan ini, latihan tim bisa segera digelar kembali.”
“Kapan kompetisi akan dilanjutkan? Kami harus berhati-hati untuk membuat keputusan. Butuh waktu setidaknya satu pekan lagi untuk mempelajari kurva penularan dan setelah itu baru kami akan putuskan,” tambahnya.
Apa yang disampaikan Spadafora itu mengindikasikan bahwa Italia bakal mengambil langkah yang bertolak belakang dengan Jerman.
Di Jerman, jika ada personel tim Bundesliga yang terinfeksi virus corona, pemain atau staf itu sajalah yang akan diisolasi, sementara latihan tim bisa terus berjalan. Bundesliga sendiri bakal kembali dipertandingkan mulai 16 Mei.
Sementara di Serie A, jika ada satu kasus saja ditemukan saat latihan sudah mulai dilakukan, kompetisi bisa jadi tidak akan dilanjutkan. Sebab, dengan adanya isolasi selama dua pekan, tim peserta kemungkinan tidak akan siap bertanding pada Juni.
Presiden Genoa, Enrico Preziosi, sudah mengatakan bahwa, apabila Serie A 2019/20 tidak dilanjutkan, bencana akan menghampiri klub-klub peserta. Preziosi menaksir Genoa bisa mengalami kerugian 20-30 juta euro.
Pada akhir Maret, Lega Serie A selaku operator kompetisi menyatakan bahwa, jika musim 2019/20 tak dilanjutkan, klub-klub peserta bisa kehilangan pendapatan total hingga 720 juta euro atau sekitar Rp12,8 triliun.
Dengan begitu, hampir bisa dipastikan bahwa klub-klub Serie A bakal membutuhkan bantuan pemerintah dalam menavigasi situasi tersebut. Perlu diketahui, saat ini sudah ada empat klub yang melakukan pemangkasan gaji: Juventus, Parma, Roma, dan Cagliari.
Selain aspek finansial, aspek olahraga juga akan mengalami persoalan. Sebab, jika kompetisi dihentikan, artinya gelar juara, jatah kompetisi Eropa, serta promosi dan degradasi harus ditentukan lewat rapat seperti halnya di Ligue 1.
Opsi lainnya adalah meniadakan itu semua, selayaknya yang dilakukan Eredivisie. Apa pun opsi yang diambil, bisa dipastikan akan banyak protes dilayangkan, kecuali dari klub-klub yang selama ini memang menolak kompetisi dilanjutkan macam Torino dan Brescia.
Bisa dibilang, Torino tak punya pertaruhan apa-apa. Malah, mereka bisa dibilang beruntung jika kompetisi tak dilanjutkan karena kemungkinan terdegradasi bakal tertutup.
Brescia, sementara itu, melalui Presiden Massimo Cellino, sudah menyatakan bahwa mereka ikhlas apabila kompetisi tidak dilanjutkan dan terdegradasi. Kata Cellino, dia takkan butuh waktu lama untuk membawa Brescia promosi ke Serie A lagi.
Namun, bagaimana dengan klub seperti Lazio atau Inter Milan yang punya kans besar memutus dominasi Juventus sebagai kampiun Serie A? Lazio sendiri merupakan tim yang paling bernafsu untuk kembali melanjutkan kompetisi.
Wajar, karena Lazio berpeluang meraih Scudetto pertama dalam dua dasawarsa. Saat ini, mereka ada di urutan kedua dengan selisih hanya satu angka dari Juventus. Kalau sampai musim dibatalkan, bisa dibayangkan betapa murka presiden mereka, Claudio Lotito.
Artinya, tidak ada solusi mudah untuk Serie A. Ada banyak kepentingan yang bermain di dalamnya. Namun, sudah semestinya kesehatan dan keselamatan jadi prioritas. Mengacu pada pernyataan Spadafora, pemerintah Italia tampak telah memahami hal itu.
Happy
%
Sad
%
Excited
%
Sleepy
%
Angry
%
Surprise
%
Komentar