oleh

Berkat Operasi Katarak Gratis PTAR, Ibu Erliwati Bisa Kembali Melihat Anak dan Cucunya

LINTASSSUMUT.COM,TAPSEL | Air mata haru menetes dari wajah Erliwati Harahap (59), warga Desa Hapesong Baru, Dusun Suka Maju, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut)

Setelah bertahun-tahun hidup dalam kabur penglihatan akibat katarak, kini ia bisa kembali menatap jelas anak dan cucunya berkat operasi katarak gratis yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR).

“Rasa senang dan gembira setelah ikut program PTAR ini tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Dulu penglihatan saya kabur sekali di mata kanan, sudah lama saya menderita. Setelah operasi di RS Bhayangkara Batang Toru, kini saya sudah bisa melihat lagi, meski masih tahap pemulihan,” ucapnya dengan suara bergetar kepada Lintassumut.com, Rabu (1/10/2025).kemarin.

Erliwati mengaku semangat dari keluarga membuat dirinya berani mengikuti operasi. “Saya ingin bisa melihat orang-orang yang saya sayangi, anak, cucu, keluarga, juga tetangga. Anak saya yang mengantar ke rumah sakit, dan sekarang saya benar-benar bersyukur karena Tuhan menunjukkan jalan lewat PTAR,” tambahnya.

Baca Juga :  Personel Polres Pelabuhan Belawan Laksanakan Tes Kesamaptaan Jasmani dan Ujian Beladiri Polri Berkala Semester II Tahun 2025

Bagi Erliwati, manfaat terbesar setelah operasi adalah bisa kembali beraktivitas normal, terutama membaca Alquran dan melihat wajah anak cucu dengan jelas.

“Dulu sulit sekali karena mata kanan katarak parah, sekarang saya bisa membaca lagi. Keluarga juga sangat senang, bahkan saudara yang jauh ikut bahagia mendengar kabar ini,” katanya penuh syukur.

Manager Community Development PTAR, Rohani Simbolon, menjelaskan bahwa operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari program keberlanjutan perusahaan yang telah berjalan sejak 2011.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu masyarakat mendapatkan kembali penglihatan agar bisa lebih mandiri dan produktif. Hingga 2024, lebih dari 12 ribu mata berhasil ditangani. Tahun ini targetnya 1.400 mata di sejumlah rumah sakit di Sumatera Utara,” kata Rohani, Jumat (03/10/2025)

Menurut tim medis, operasi katarak massal kerap menghadapi kendala, salah satunya risiko infeksi jika pasien tidak patuh menjalani anjuran pasca operasi. Namun, dengan edukasi berkelanjutan dari tenaga medis dan dukungan keluarga pasien, angka infeksi kini semakin menurun.

Baca Juga :  Dua Pelaku Jaringan Narkoba Berhasil di Amankan Polres Simalungun di Kawasan Kota Wisata Parapat Dengan Barang 5,35 Gram Sabu

“Operasi katarak sebenarnya sederhana, rata-rata hanya 10 menit, tapi dampaknya sangat besar. Kasus seperti yang dialami Ibu Erliwati membuktikan bahwa katarak bukan akhir segalanya. Dengan operasi, pasien bisa kembali melihat dunia dengan jelas,” ujar salah satu dokter yang terlibat dalam program ini.

Di akhir ceritanya, Erliwati menyampaikan apresiasi kepada PTAR. “Pogram ini sangat bermanfaat untuk masyarakat kecil seperti kami, karena biaya operasi mata itu mahal. Semoga PTAR tidak berhenti sampai di sini, teruslah membantu kesehatan masyarakat, bukan hanya katarak, tapi juga penyakit lainnya,” harapnya.

Kisah Erliwati hanyalah satu dari ribuan warga yang sudah kembali melihat terang berkat program operasi katarak gratis PTAR. Dari gelap menuju terang, dari kabur menjadi jelas, cahaya baru itu kini menjadi harapan bagi banyak keluarga di pelosok Tapanuli.(Ded)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Komentar