Lintas Sumut|Pematangsiantar
PTPN III Kebun Bangun yang berada di Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, telah mengeluarkan miliyaran rupiah untuk suguh hati (tali asih) kepada ratusan Kepala Keluarga Penggarap yang akhirnya bersedia meninggalkan rumah serta lahan garapannya.
Ada beberapa warga penggarap yang masih tetap menolak suguh hati dan bahkan melakukan intimidasi ke warga penggarap yang sudah menerima suguh hati. Hal ini, membuat pemilik bangunan kecewa dengan aksi sejumlah warga, Jumat (25/11/2022)
Intimidasi dilakukan berupa pengrusakan dengan cara membanting jendela rumah dan menendang pintu rumah milik Dippos Pasaribu dan Parlindungan Simanjuntak. “Memang kami diintimidasi karena sudah menerima suguh hati. Memang barang-barang dalam rumah itu sudah dibawa cuma masih ada barang yang mau kami bongkar,” kata Dippos saat ditanyai di Kantor Afdeling IV, Kebun Bangun.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Personalia Kebun (APK) PTPN III Kebun Bangun, Doni Manurung mengatakan sangat menyesalkan aksi intimidasi tersebut, dan memastikan kalau pihaknya tidak pernah memaksa masyarakat untuk menerima suguh hati yang ditawarkan.
“Kita kecewa dengan intimidasi dari masyarakat penggarap yang menolak suguh hati. Mereka datang tidak ada paksaan, setelah menerima suguh hati mereka berangkat dengan membawa uang suguh hati. Bahkan ada masyarakat yang membongkar bangunannya sendiri serta mengambil barang yang mereka anggap masih bisa dimanfaatkan,” ujar Doni.
Ia menambahkan, saat ini sudah 71 rumah sudah dirobohkan dengan persentase sekitar 95 persen dari lahan yang selama ini dikuasai masyarakat seluas 66,6 hektar. “Sudah mencapai 63 hektar lahan yang sudah kita bersihkan. Hasil identifikasi, ada beberapa orang yang sebelumnya tidak pernah berada di garapan, mereka bergabung dengan masyarakat yang menolak suguh hati, seolah-olah mereka adalah massa kiriman,” ujarnya.(Ilham)
Komentar