oleh

Dukung Program Asta Cita, Kantor BI Sibolga Gelar Regional Economic Forum

-BERITA-1,606 views

LINTASSUMUT.COM, SIBOLGA | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga (Sumut) gelar Regional Economic Forum TW I 2025 dalam diskusi mendorong peningkatan Perikanan, Industri dan menjaga ketahanan pangan di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Dalam kegiatan itu, terlihat yang dimoderatori langsung oleh Riza Putera selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga dengan mengangkat Tema ‘Masa Depan Produksi Perikanan dan Industri Pengolahan Ikan di Pantai Barat Sumatera Utara’ yang dilaksanakan di Aula Bank BI, Pada Jumat (14/2/2025) pagi.

Turut hadir, Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan, Kepala BI Provinsi Sumatera Utara, Rudi Brando Hutabarat, Ketua Departemen Perikanan Tangkap,Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, Indra Suparjanto, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Prof Dr Dian Wijayanto, Kepala PPN Sibolga, Makkasau.o

Rudi Branda Hutabarat selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara yang merupakan kantor koordinator Bank Indonesia wilayah Sumatera menyampaikan.

“Bahwa forum ini merupakan salah satu bentuk sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung salah satu program Asta Cita, dalam mengembangkan ketahanan pangan, pengembangan ekonomi dari daerah, serta pengembangan ekonomi biru,” ucapnya

Baca Juga :  Hari Pertama, Bupati Tapteng Pimpin Rakorpem, Masinton : Kita Bekeja Untuk Kepentingan Masyarakat

Sementara itu, Iman Gunadi selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Prof.Dr. Dian Wijayanto didampingi Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan selaku narasumber dari Universitas Diponegoro, mengatakan.

“Permintaan ikan di pasar internasional di proyeksikan akan terus tumbuh hingga tahun 2030. Indonesia sebagai salah satu produsen ikan terbanyak di dunia memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan internasional melalui ekspor ikan yang unggul, dengan negara tujuan antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Eropa,” kata Prof.Dr. Dian Wijayanto.

Sambung sambung, Prof.Dr. Dian Wijayanto katanya pada tahun 2023, hasil produksi ikan di Provinsi Sumatera Utara menyumbang 20% dari keseluruhan produksi ikan di pulau Sumatera. Meskipun neraca perikanannya surplus, namun mengalami tren penurunan sejak tahun 2019. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Satpol PP Tanjungbalai Sosialisasi dan Bagikan Surat Edaran Wali Kota Terkait Larangan Selama Bulan Ramadhan Di Sejumlah Lokasi

Kemudian pengendalian melalui regulasi dalam aktivitas penangkapan ikan sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan produksi sektor perikanan di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara. Sehingga, peran pemerintah sangat penting untuk menjaga ketersediaan pasokan ikan yang berkualitas di lautan Indonesia, khususnya Pantai Barat Sumatera Utara.

“Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor perikanan di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah melalui berbagai kolaborasi dan sinergi baik dalam hal kualitas produksi perikanan tangkap, pengembangan inklusi keuangan nelayan dan UMKM, serta mendorong pengembangan industri pengolahan ikan tangkap yang lebih baik,” urainya.

Sementara Walikota Sibolga, Jamaludin Pohan mengapresiasi pelaksanaan Regional Economic Forum. Jamal berharap dapat menghasilkan solusi atas permasalahan yang ditemukan di sektor perikanan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Kota Sibolga, sehingga dapat lebih mensejahterakan masyarakat luas. (Dp)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Komentar